Gak Cuma Satu Macem: Kenalan Sama Jenis-Jenis API yang Umum!

Udah tau kan kalau API itu kayak "jembatan" buat aplikasi saling ngobrol? Nah, ternyata "jembatan" ini ada macem-macem jenisnya, tergantung gimana cara dia dibangun dan dipake.

Meskipun konsep dasarnya sama (nyediain antarmuka buat interaksi), cara kerja dan teknologi di baliknya bisa beda-beda. Yuk, kita intip beberapa jenis API yang paling sering kamu denger atau temuin, terutama sebagai calon web developer!

1. Web API (HTTP API) - Jagoannya Internet!

Ini dia jenis API yang bakal jadi fokus utama kita dan yang paling relevan buat web development.

• Apa Itu Web API? Web API (sering juga disebut HTTP API) adalah API yang diakses melalui protokol standar web, yaitu HTTP atau HTTPS. Artinya, aplikasi klien (kayak browser atau aplikasi mobile-mu) "ngobrol" sama server API ini lewat permintaan (request) dan tanggapan (response) HTTP.
• Di Mana Ditemuin? Hampir semua layanan online besar yang kamu pake sehari-hari itu punya Web API:
  • Media Sosial: Facebook, Twitter, Instagram, TikTok punya API biar aplikasi lain bisa nampilin feed, posting status, dll. (dengan izin tentunya).
  • E-commerce: Tokopedia, Shopee, Amazon punya API buat ngambil data produk, ngelola order, dll.
  • Layanan Peta: Google Maps, Mapbox punya API buat nampilin peta dan info lokasi.
  • Layanan Cuaca: OpenWeatherMap, AccuWeather punya API buat ngasih data perkiraan cuaca.
  • Payment Gateway: Midtrans, Xendit, Stripe punya API buat proses pembayaran online.
  • Dan ribuan layanan lainnya!
• Format Data Umum: Web API biasanya bertukar data pake format yang gampang diproses, paling sering JSON (JavaScript Object Notation), kadang juga XML (eXtensible Markup Language) meskipun udah mulai jarang.
• Gaya Arsitektur Populer: Banyak Web API modern dibangun ngikutin prinsip-prinsip REST (Representational State Transfer), makanya sering disebut RESTful API. Ada juga gaya lain kayak GraphQL, gRPC, atau SOAP (lebih tua). (Gak perlu pusingin istilah ini dulu ya, yang penting tau Web API itu ngobrolnya pake HTTP).

Contoh Simpel (Konseptual): Kamu mau nampilin daftar produk terbaru dari sebuah toko online di websitemu.

1. Websitemu (klien) ngirim HTTP GET request ke URL endpoint API toko online itu (misal, https://api.tokoonline.com/produk/terbaru).
2. Server API toko online nerima request, ngambil data produk terbaru dari database-nya.
3. Server API ngirim balik HTTP response yang isinya data produk terbaru itu dalam format JSON.
4. Websitemu nerima JSON itu, terus "ngebaca" dan nampilin data produknya di halaman.

Semua ini terjadi di balik layar, lewat internet, pake protokol HTTP!

2. Library API / Framework API - "Buku Manual" Buat Kode

Jenis API ini mungkin gak se-"terlihat" Web API, tapi sebenernya kamu udah (atau bakal) sering banget pake.

• Apa Itu Library/Framework API? Ini adalah sekumpulan fungsi, kelas, metode, dan aturan yang disediain sama sebuah library (pustaka kode) atau framework (kerangka kerja) biar kamu bisa pake fitur-fitur yang ada di dalemnya dengan cara yang udah ditentuin. API di sini jadi kayak "buku manual" atau "kontrak" antara kamu (sebagai developer yang pake library/framework) dan si pembuat library/framework itu.
• Contoh Nyata yang Udah Kita Singgung:
  • DOM API di JavaScript: Pas kita belajar document.getElementById(), element.textContent, element.addEventListener(), itu semua sebenernya kita lagi make API yang disediain sama browser (DOM API) buat ngoprek halaman HTML pake JavaScript!
  • Metode String atau Array di JavaScript: Fungsi kayak string.toUpperCase(), array.push(), array.map() itu juga bagian dari API bawaan JavaScript buat tipe data String dan Array.
  • Kalau kamu pake library JavaScript kayak jQuery (meskipun udah mulai jarang dipake di proyek baru), semua fungsi jQuery (kayak $('.kelas').hide()) itu adalah API dari jQuery.
  • Kalau kamu pake framework frontend kayak React atau Vue.js, semua komponen, hooks, dan fungsi yang mereka sediain itu juga API-nya mereka.
• Cara Kerjanya: Kamu "manggil" fungsi atau metode dari API library/framework itu di kodemu, dan library/framework itu yang bakal ngurusin detail implementasi di belakang layar.

3. API Sistem Operasi (Operating System API) - Ngobrol Sama Komputer

Jenis API ini lebih "dalem" lagi.

• Apa Itu OS API? Ini adalah antarmuka yang disediain sama sistem operasi (Windows, macOS, Linux, Android, iOS) biar aplikasi bisa "minta tolong" ke OS buat ngelakuin hal-hal tertentu yang berhubungan sama hardware atau fitur sistem.
• Contoh:
  • Aplikasi mau ngebaca atau nulis file di hardisk.
  • Aplikasi mau nampilin sesuatu di layar.
  • Aplikasi mau ngakses kamera atau mikrofon.
  • Aplikasi mau bikin koneksi jaringan. Semua ini biasanya dilakuin dengan manggil fungsi-fungsi dari API sistem operasi.
• Sebagai web developer pemula, kamu mungkin gak bakal langsung berinteraksi sama OS API level rendah ini. Tapi, browser yang kamu pake itu sebenernya juga pake OS API buat bisa jalan dan nampilin halaman web.

Fokus Kita ke Depan: Web API!

Meskipun ada banyak jenis API, di panduan ini dan di perjalananmu sebagai web developer (terutama di awal), Web API (HTTP API) adalah yang bakal paling sering kamu temui dan paling relevan buat dipelajari lebih lanjut, terutama pas kamu mulai main sama JavaScript buat ngambil data dinamis dari internet.

Kenapa? Karena Web API ini yang ngebolehin websitemu buat:

• Nampilin data terbaru tanpa perlu di-hardcode di HTML.
• Integrasi sama layanan-layanan keren lainnya.
• Bikin aplikasi web yang bener-bener dinamis dan terhubung.

Sekarang kamu udah tau kan kalau API itu gak cuma satu macem? Ada "pelayan" yang ngurusin obrolan antar website (Web API), ada "buku manual" buat pake library kode (Library API), bahkan ada "penerjemah" buat ngobrol sama sistem operasi (OS API).

Di materi berikutnya, kita bakal fokus ngebongkar lebih detail gimana cara kerja si "pelayan" Web API ini, yaitu lewat mekanisme Request dan Response HTTP.