Praktik langsung! Ikuti langkah-langkah membuat website company profile sederhana menggunakan HTML dan CSS yang akan kita gunakan sebagai contoh untuk dideploy ke platform hosting.
Studi Kasus: Bikin Company Profile Sederhana (Siap Deploy!)
Sebelum kita benar-benar "nerbangin" website ke internet, yuk kita bikin dulu website sederhana yang bakal jadi bahan praktik kita buat di-deploy. Gak perlu yang rumit-rumit, yang penting kita punya beberapa halaman HTML dan satu file CSS buat ngasih tampilan dasar.
Kita akan bikin website company profile fiktif bernama "Mahir Company", sebuah perusahaan teknologi yang fokus pada perkembangan web dan pendidikan programmer.
Tujuan: Membuat proyek website statis kecil yang terdiri dari beberapa halaman dan siap untuk di-commit ke Git dan di-push ke GitHub dengan nama repositori mahir-company.
Langkah 1: Siapkan Struktur Folder Proyek
Buka terminalmu.
Buat folder baru untuk proyek ini, misalnya mahir-company, lalu masuk ke dalamnya:
bash
mkdir mahir-companycd mahir-company
Di dalam folder mahir-company, buat struktur folder berikut:
plaintext
mahir-company/├── index.html├── tentang.html├── layanan.html├── kontak.html└── css/ └── style.css└── images/ └── (Kosongkan dulu atau siapkan beberapa gambar placeholder jika mau)
Kamu bisa membuatnya pake perintah mkdir css images dan touch index.html tentang.html layanan.html kontak.html css/style.css.
Langkah 2: Isi File HTML
Salin dan tempel kode berikut ke masing-masing file HTML.
(Catatan: Untuk form kontak, saya menggunakan action Formspree sebagai contoh. Anda perlu mengganti YOUR_UNIQUE_FORM_ID dengan ID form Anda sendiri di Formspree jika ingin form tersebut berfungsi mengirim email.)
Langkah 3: Isi File CSS Dasar
Salin dan tempel kode berikut ke file css/style.css. Ini adalah styling yang sangat dasar, kamu bebas mengembangkannya nanti!
css/style.css
css
/* Reset dasar sederhana */body, h1, h2, h3, p, ul, li, a, form, input, textarea, button { margin: 0; padding: 0; box-sizing: border-box; font-family: 'Segoe UI', Tahoma, Geneva, Verdana, sans-serif;}body { line-height: 1.6; color: #333; background-color: #f4f4f4;}header { background-color: #333; color: white; padding: 1rem 0; position: sticky; /* Bikin header nempel di atas */ top: 0; z-index: 100;}nav { width: 90%; max-width: 1100px; margin: 0 auto; display: flex; justify-content: space-between; align-items: center;}nav .logo { font-size: 1.5rem; font-weight: bold;}nav ul { list-style-type: none; display: flex;}nav ul li { margin-left: 20px;}nav ul li a { color: white; text-decoration: none; padding: 5px 10px; transition: background-color 0.3s ease;}nav ul li a:hover, nav ul li a.active { /* (Tambahkan class 'active' di HTML untuk halaman saat ini) */ background-color: #555; border-radius: 4px;}main { width: 90%; max-width: 1100px; margin: 2rem auto; /* Kasih jarak dari header dan footer */ padding-bottom: 2rem; /* Jarak ke footer */}.hero { background: #5c67f2; color: white; padding: 4rem 2rem; text-align: center; border-radius: 8px; margin-bottom: 2rem;}.hero h1 { font-size: 2.5rem; margin-bottom: 1rem; color: white; /* Pastikan warna kontras */}.tombol-utama { display: inline-block; background-color: #ff6b6b; color: white; padding: 0.8rem 1.5rem; text-decoration: none; border-radius: 5px; font-weight: bold; margin-top: 1rem; transition: background-color 0.3s ease;}.tombol-utama:hover { background-color: #ee5253;}.fitur-unggulan h2, .konten-halaman h1, .konten-halaman h2 { margin-bottom: 1.5rem; color: #333; text-align: center;}.konten-halaman h1 { font-size: 2.2rem; }.konten-halaman h2 { font-size: 1.8rem; margin-top: 2rem;}.grid-fitur, .grid-layanan { display: grid; grid-template-columns: repeat(auto-fit, minmax(280px, 1fr)); /* Responsif! */ gap: 20px; margin-bottom: 2rem;}.item-fitur, .item-layanan { background-color: white; padding: 20px; border-radius: 8px; box-shadow: 0 2px 10px rgba(0,0,0,0.1);}.item-fitur h3, .item-layanan h2 { color: #5c67f2; margin-bottom: 0.5rem; text-align: left; /* Override center dari parent */}.item-layanan h2 { font-size: 1.5rem; } /* Sesuaikan ukuran judul di item layanan */.info-kontak { margin-bottom: 2rem; padding: 15px; background-color: #e9ecef; border-left: 5px solid #5c67f2; border-radius: 4px;}.form-kontak label { display: block; margin-bottom: 5px; font-weight: bold;}.form-kontak input[type="text"],.form-kontak input[type="email"],.form-kontak textarea { width: 100%; padding: 10px; margin-bottom: 15px; border: 1px solid #ccc; border-radius: 4px; font-size: 1rem;}.form-kontak textarea { resize: vertical; /* Biar user bisa resize tinggi textarea */}.form-kontak .tombol-utama { /* Styling ulang tombol di form kontak */ display: block; width: auto; /* Atau 100% jika mau full width */ margin-top: 0;}footer { background-color: #333; color: white; text-align: center; padding: 1rem 0; margin-top: 2rem; /* Kasih jarak dari konten terakhir */}
Langkah 4: Inisialisasi Git dan Push ke GitHub
Sekarang, mari kita simpan proyek ini ke Git dan GitHub.
Inisialisasi Repositori Git Lokal:
Di terminal, pastikan kamu ada di folder mahir-company. Lalu jalankan:
bash
git initgit config --global init.defaultBranch master # (Jika belum pernah diset global)git branch -M master # Set branch saat ini ke main jika defaultnya master
Buat File .gitignore:
Buat file bernama .gitignore di root folder proyek (mahir-company/) dan isi dengan:
gitignore
# File sistem operasi.DS_StoreThumbs.db# Folder editor (jika ada, sesuaikan).vscode/.idea/
Add dan Commit Awal:
bash
git add .git commit -m "first commit"
Buat Repositori Baru di GitHub:
Buka GitHub, buat repositori baru dengan nama mahir-company (atau nama lain yang kamu suka).
Jangan inisialisasi dengan README, .gitignore, atau license dari GitHub (biar kosong).
Hubungkan Lokal ke Remote dan Push:
Copy URL HTTPS dari repositori GitHub-mu yang baru dibuat.
Ganti <URL_REPO_GITHUB_ANDA> dengan URL yang kamu copy.
Sekarang, proyek company profile sederhana "Mahir Company" sudah ada di komputermu dan juga sudah tersimpan di GitHub dengan nama repositori mahir-company!