Deploy ke Vercel (Ringkas)
Kenalan singkat dengan Vercel, platform hosting modern lainnya yang juga menawarkan kemudahan deploy untuk website statis dan aplikasi frontend dari repositori Git Anda.
Vercel: Alternatif Keren Buat Hosting Proyek Web-mu! (Pengenalan Singkat)
Selain GitHub Pages dan Netlify, ada satu lagi nih platform hosting modern yang patut kamu lirik, namanya Vercel (vercel.com). Vercel ini dikenal banget karena performanya yang cepet, kemudahan penggunaannya, dan integrasinya yang super erat sama framework frontend populer kayak Next.js (yang emang dibikin sama tim Vercel juga).
Meskipun Vercel jago banget buat aplikasi Next.js dan framework JavaScript lainnya, dia juga bisa banget dipake buat nge-host website statis HTML, CSS, dan JavaScript murni kita dengan gampang!
Sekilas Tentang Vercel
- Fokus pada Performa & Developer Experience: Vercel dirancang buat bikin proses development dan deployment jadi semulus mungkin.
- Gratis Tier yang Oke: Sama kayak Netlify, Vercel punya paket gratis yang cukup buat proyek pribadi atau portofolio.
- Integrasi Git yang Kuat: Deploy langsung dari GitHub, GitLab, atau Bitbucket itu standar.
- Continuous Deployment: Otomatis nge-deploy setiap kali ada
git push
ke branch utama. - Global CDN: Websitemu disajiin dari server di seluruh dunia biar cepet diakses.
- Fitur Canggih: Serverless Functions, Edge Functions, Analytics, Deploy Previews (mirip Netlify).
Proses Deploy Situs Statis ke Vercel (Mirip Netlify!)
Kabar baiknya, kalau kamu udah nyoba deploy ke Netlify dari GitHub, proses deploy ke Vercel bakal kerasa sangat mirip dan familiar.
Secara garis besar, langkahnya gini:
-
Buat Akun Vercel:
- Kunjungi vercel.com dan klik "Sign Up".
- Cara termudah adalah Sign up with GitHub (atau GitLab/Bitbucket).
-
Impor Proyek dari Repositori Git:
-
Di dashboard Vercel-mu, cari opsi buat "Import Project" atau "Add New... > Project".
-
Hubungkan akun Git-mu (kalau belum) dan pilih repositori GitHub yang mau kamu deploy.
-
-
Konfigurasi Proyek:
- Framework Preset: Vercel pinter, dia bakal nyoba nebak framework apa yang kamu pake. Buat proyek HTML, CSS, JS murni, dia mungkin bakal milih "Other" atau gak ngedeteksi framework spesifik, dan itu gak masalah.
- Build and Output Settings:
- Build Command: Sama kayak Netlify, kalau proyekmu HTML/CSS/JS statis murni, kamu gak perlu ngisi apa-apa di sini. Biarin kosong.
- Output Directory: Kalau file
index.html
-mu ada di root repositori, biarin aja defaultnya (biasanya Vercel pinter nebak, atau kamu bisa set ke.
, tapi seringkali dikosongin juga jalan). Kalau ada di subfolder (misal,public
ataudist
), baru kamu isi nama folder itu. - Install Command: Biarin kosong buat situs statis murni.
- Root Directory: Biasanya dibiarin default (root repositorimu).
-
Klik "Deploy":
- Vercel bakal mulai proses build (kalau ada) dan deployment.
- Tunggu sebentar, dan websitemu bakal langsung online dengan URL default dari Vercel (biasanya formatnya
nama-proyek-unik.vercel.app
).
Sama kayak Netlify, Vercel juga ngedukung Continuous Deployment. Jadi, setiap git push
ke branch utama di GitHub bakal otomatis nge-trigger deploy baru. Kamu juga bisa ganti nama domain default Vercel-mu dan ngatur custom domain kalau mau.
Kenapa Vercel Jadi Pilihan?
- Kalau kamu berencana buat ngembangin aplikasi pake Next.js di masa depan, Vercel ini pilihan yang "natural" banget karena integrasinya sempurna.
- Performa dan kemudahan penggunaannya juga jadi daya tarik utama.
Buat proyek statis sederhana, pilihan antara Netlify dan Vercel seringkali lebih ke preferensi pribadi soal antarmuka atau ekosistemnya. Dua-duanya platform yang hebat!
Ini cuma pengenalan singkat aja ya ke Vercel. Karena prosesnya mirip banget sama Netlify buat situs statis, kita gak bakal bahas sedetail itu. Tapi, sekarang kamu jadi tau ada alternatif lain yang gak kalah keren buat nge-host karyamu.
Punya banyak pilihan itu selalu bagus, kan? Kamu bisa coba ketiga platform (GitHub Pages, Netlify, Vercel) buat proyek-proyek kecilmu dan liat mana yang paling kamu suka alur kerjanya.